Selasa, 01 Desember 2015

Ujian

Berikut ini merupakan hasil UTS yang dikerjakan dirumah. Dapat dilihat pada link "Uji Excel" dan "Uji PPT" di bawah ini :
1. UJI EXCEL
2. UJI PPT
3. URAIAN


Rabu, 18 November 2015

Jumat, 13 November 2015

Rabu, 11 November 2015

Pengamatan Observasi Guru BK (Magang II)



Proses pengamatan kegiatan pemberian layanan di dalam kelas, kami lakukan pada tanggal 29 Oktober 2015. Proses pengamatan kami lakukan pada pada jam pelajaran ke 3 di kelas IX C. Materi atau topik bahasan yaitu kerjasama (team work).
            Dalam proses pembukaan bimbingan klasikal guru pembimbing menciptakan hubungan baik dan mendorong keterlibatan siswa  dengan cara memberi salam, menyapa, dan menanyakan kabar siswa secara umum, setelah itu guru pembimbing memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dibahas pada hari tersebut dengan bertanya kepada para siswa apa yang dimaksud dengan kerja sama. Guru pembimbing juga mengaitkan materi dengan pengalaman konkret siswa. Hanya saja guru pembimbing tidak memberitahu tentang kompetensi dan hasil yang ingin dicapai oleh siswa.
            Dalam strategi pemberian layanan guru pembimbing sudah menggunakan media dan sumber bahan bimbingan, dalam pemberian layanan juga diselipi dengan kegiatan praktik yang menunjang bagi siswa untuk melakukan kerjasama antar teman yaitu dengan menggunakan media sedotan siswa diminta untuk menyusun sebuah menara yang tinggi dan kokoh, semua siswa bekerja dengan antusias serta menciptakan suasana yang menyenangkan, mengaktifkan dan memandirikan siswa.
            Guru pembimbing menyampaikan materi secara logis, jelas dan benar dengan menggunakan metode yang tepat, efektif dan relevan. Walaupun pada saat proses pembuatan menara banyak yang saling berpendapat dan beragumen namun kondisi kelas tetap dapat kondusif. Dari kegiatan tersebut guru pembimbing mampu untuk menggali ide dan perasaan siswa secara bebas dan terbuka sehingga terjalin interaksi dan komunikasi yang efektif dalam kelas. Pada saat ada siswa yang bertanya guru pembimbing juga mampu menanggapi dengan tepat sesuai dengan topik bahasan. Namun sangat disayangkan proses pemberian layanan belum mengacu berdasarkan RPL-BK, guru pembimbing tidak menggunakan RPL dalam proses pemberian layanannya sehingga kurang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan siswa.
            Disini proses layanan bimbingan klasikal yang mencakup siswa satu kelas mengharuskan guru pembimbing untuk mempunyai kemampuan verbal yang bagus, sudah ditunjukkan dengan volume suara yang dapat didengar oleh seluruh siswa serta memiliki intonasi suara bervariasi dengan vokal yang jelas sehingga mampu mengkomunikasikan rasa hormat kepada siswa dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk kemampuan non verbal sendiri guru pembimbing juga sudah menunjukkan integritas, kestabilan dan kontrol diri yang baik serta bersikap empati terhadap siswa. Gerakan tubuh luwes dan efektif sehingga membuat siswa merasa nyaman dan senang, perhatianpun sudah merata pada seluruh siswa. Dalam mengalokasikan waktu juga sudah efektif dan proposional, tidak ada waktu yang terbuang dengan sia-sia, memberikan waktu untuk menerima umpan balik dari siswa dan mendengarkan tanggapan dari siswa.
            Pada kegiatan penutup, guru pembimbing mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan selama tatap muka, merangkum seluruh materi mulai dari awal sampai akhir pertemuan, dan memberi penguatan tentang isi materi yang dibahas. Namun tidak menyampaikan rencana tindak lanjut.

Rabu, 21 Oktober 2015

SHMILY



Saya mendengar kisah ini ketika menjalani konseling pranikah. Pendeta
bercerita tentang sepasang suami istri yang awet menikah. Rahasia
mereka sederhana. Setiap hari mereka masing-masing menuliskan SHMILY
di tempat-tempat tertentu di sekitar mereka-di secarik kertas yang
disisipkan di wadah gula, di kaca cermin, di gundukan pasir kebun,
atau di lipatan kemeja bekal perjalanan ke luar kota. Malamnya sang
suami akan bercerita (atau menelepon dari luar kota) bagaimana ia
menemukan tulisan tersembunyi istrinya, dan sang istri bercerita
sebaliknya. Kebiasaan itu memupuk kemesraan mereka hari demi hari.
Apa arti SHMILY? See how much I love you-lihatlah, betapa aku
mencintaimu!
Salomo menulis kidung panjang tentang sepasang kekasih yang bernaung
di bawah panji cinta. Dalam cuplikan yang kita baca, si gadis merasa
dirinya seperti bunga mawar dan bunga bakung, jenis bunga yang mudah
ditemukan di Israel. Ia mungkin menganggap dirinya gadis yang
biasa-biasa saja. Namun, kekasihnya berpandangan lain. Di matanya
yang penuh cinta, gadis itu “seperti bunga bakung di antara
duri-duri”-sosok yang istimewa, menyita perhatian, dan layak dipuji.
Bahasa cinta, yang dilandasi dengan penghargaan terhadap pasangan
yang kita cintai, memang vital untuk membina kemesraan pernikahan. Di
sebuah situs internet ada nasihat jitu mengenai hal ini. Bunyinya,
“Jangan mengatakan ‘Aku cinta padamu’ kalau kau tidak
bersungguh-sungguh. Namun, kalau kau bersungguh-sungguh, ucapkanlah
hal itu sesering mungkin. Orang mudah lupa” -ARS
UNGKAPKAN CINTA ANDA KEPADA PASANGAN SESERING MUNGKIN
— MELALUI SIKAP, UCAPAN, DAN TINDAKAN